Minggu, 19 Desember 2010

PERJALANAN TOGA SIREGAR DARI SAMOSIR SAMPAI DI KECAMATAN MUARA

Pertama-tama kami minta maaf apabila ada kekurangan pada penulisan kami dalam perjalanan Toga Siregar yang kami sajikan pada halaman ini.

Pertama-tama kita patut memanjatkan puji syukur kehadiran TYME dimana atas rahmat dan perlindungannya lah kita Pomparan Toga Siregar bisa berada sampai sekarang ini.



      Toga Siregar merupakan anak Bungsu dari Ompui SI RAJA LONTUNG.
Siregar ini merupakan anak kesayangan dari si Raja Lontung ( anak hasian ) dari Ompui SI RAJA LONTUNG,Ompu Toga Siregar ini jarang sekali si suruh untuk bekerja ke kebun seperti abang-abangnya ( saudara-saudaranya) itulah sebabnya abang dari Toga Siregar ( Raja Lontung Mempunyai 7 anak dan 2 boru yang dianggap sebagai anak. Sinaga, lalu Situmorang (masih diperdebatkan, siapa putra pertama apakah Sinaga atau Situmorang), Pandiangan, Nainggolan, SimatupangAritonang, Siregar dan dua boru yang dianggap sebagai anak yaitu Sihombing, dan Simamora.) itulah sebabnya timbul kecemburuan sosial dari  abang-abang Toga Siregar ( Sinaga, lalu Situmorang (masih diperdebatkan, siapa putra pertama apakah Sinaga atau Situmorang), Pandiangan, Nainggolan, SimatupangAritonang,) bermaksud/berencana ingin membunuh Ompu i Toga Siregar, namun Rencana itu tidak berhasil atas berkat pertolongan dari Ompu i Toga Naenggolan yang memberi keterangan kepada Ompu Toga Siregar bahwa abang-abang dari Toga Siregar ( Sinaga, Situmorang, Pandiangan, , Simatupangdan Aritonang ) berencana akan membunuh toga Siregar.Mendengar berita itu Toga Siregar sangat berterima kasih kepada Ompui Toga Nainggolan.pada saat itu juga Ompu i Toga Nainggolan menyuruh Ompu Toga Siregar untuk pergi meninggalkan Kampung Halaman Yaitu Samosir.dan pada akhirnya Ompu Toga Siregar pergi ke suatu tempat yang belum ada penghuninya yaitu MUARA NAULI dan disana Ompu Toga Siregar tinggal menetap. tetapi sebelum Ompu Toga Siregar di berangkatkan oleh Ompu i Toga Nainggolan ,Ompu Toga Siregar dan ompu Toga Nainggolan membuat Perjanjian  ( MARPADAN ) bahwa "TIDAK AKAN SALING MENIKAHKAN KETURUNAN MASING-MASING) karena dianggap merupakan kakak adik.dan akhirnya Ompu Toga Siregar di berangkatkan oleh Ompu Toga Nainggolan dengan menggunakan Perahu ( SOLU). dan di Muara inilah Toga Siregar beranak Cucu dan akhirnya menyebar sampai ke Tapanuli Selatan dan bahkan ke seluruh dunia.

Dari penjelasan kami diatas dapat disimpulan :
Bahwa perjanjian /Parpadanan Toga Siregar dengan Toga Nainggolan yaitu pada saat Toga Nainggolan    dan Toga Siregar masih belum mempunyai keturunan/masing-masing belum menikah.

Fakta-fakta :
1. Keturunan/Pomparan Toga Siregar tidak ada yang bertempat tinggal di Bona pasogit yaitu SAMOSIR ( dang adong Toga Siregar na marhuta di Samosir) keculi Menikah dari Samosir dan menetap di sana ( Sonduk Hela.)
2. Yang Pertama menempati derah Muara yaitu Marga Siregar dan sampai sekarang di gelari " SIREGAR SIRINTIS DALAN "
3. Tugu Siregar terbesar yaitu berada di  Kec.MUARA, Kab.Taput, Prov.Sumut.

Kalau ada  penulisan kami yang tidak sesuai kami mohon maaf ,karena kami hanya menyampaikan pesan dari orang tua kami,yang kami rasa suka/tidak suka harus kami sampaikan agar Oppung, Bapa Tua,Bapa Uda,Abang,Adik , Namboru,maupun ito kami tidak keliru.tentang perjalanan dari Ompu i Toga Siregar dari Samosir sampai di Muara.
 Atas Perhatian dari Oppung,Bapa Tua, Bapa Uda, Abang, Adik, Namboru maupun Ito kami, kami Ucapkan terima kasih.

" ANDOR HIS ANDOR HAS
RANGGING MARSIRANGGOMAN
TUNG BADANTA PE PADAO-DAO
TONDINTA I MA  MARSIGONGGOMAN"

  " SAHAT-SAHAT NI SOLU SAHAT MA TU BONTEAN ,LELENG MA HITA MANGOLU SAI SAHAT MA TU PANGGABEAN"


                                          HORAS

Kamis, 16 Desember 2010

Bamag Sambut HUT Kemerdekaan RI ke 65




Tujuh Gereja Berjuang Jadi Nomor Satu

Aripin Maradu Siregar, SANGGAU- Dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI ke 65 tahun 2010 ini, Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag) Sanggau mengadakan berbagai perlombaan dan pertandingan yang digelar semenjak akhir Juli lalu. Rabu (4/8) kemarin kegiatan tersebut masih berlangsung dan direncanakan berakhir pada Agustus ini dengan ditandai KKR Oikumene pada Sabtu (28/8) mendatang.

Dalam kegiatan tersebut, kaula muda dari tujuh gereja yakni GAPPIN, GKNI, HKBP, GEPEMBRI, GPDI, GKII dan GSJA berjuang habis-habisan untuk menjadi yang terbaik. Mereka bertekad menjadi nomor satu dalam pertandingan Futsal, Bola Voli, perlombaan nyanyi, dan juga yel-yel. "Ini merupakan yang pertama kita lakukan untuk menyambut HUT Kemerdekaan RI. Kita berharap semuanya berjalan lancar sampai pada KKR nanti," kata Vikal, ketua panitia.

Dikatakan Vikal, berbagai pertandingan dan perlombaan yang dilaksanakan merupakan satu wujud nyata keturutsertaan para kaula muda Kristen di Sanggau dalam memeriahkan hari kemerdekaan. "Pada dasarnya bukan hasil pertandingan itu yang paling penting, namun bagaimana para kaula muda bisa mengambil maknanya terkait arti pentingnya satu kebersamaan. Kita akan berusaha mengadakan kegiatan serupa untuk tahun berikutnya," kata Vikal.


Ketua Bamag Sanggau, Pdt Ir P Hutasoit M Div, didampingi sekretaris Bamag, Pdt Suyono MA menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan tersebut adalah untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke 65 sekaligus meningkatkan tali silaturahmi antar Gereja. "Momen HUT Kemedekaan ini sangat tepat bagi kita khususnya kaula muda untuk meningkatkan persaudaraannya dengan Gereja lain yang nantinya akan diaplikasikan di tengah-tengah masyarakat," kata Hutasoit.

Dengan diadakannya kegiatan tersebut, Hutasoit mengharapkan agar para kaula muda kristen di Sanggau dapat memaknai arti pentingnya sebuah kemerdekaan. Mengisi kemerdekaan dengan hati yang tulus, dan menjadi contoh bagi generasi di bawahnya. "Bukan menangnya yang dicari, tapi prosesnya. Dalam proses inilah generasi penerus ini diajak lebih dewasa dalam menghadapi berbagai hal dan senantiasa mengandalkan Tuhan di setiap aktivitasnya," kata Hutasoit.

Atas tujuan tersebut, Hutasoit meminta agar dalam setiap pertandingan dan perlombaan yang diadakan para peserta harus menjunjung tinggi sportivitas. "Dari kegiatan ini kita berharap agar para kaula muda Kristen dapat berbuat lebih banyak untuk mengisi kemerdekaan. Jika semuanya berjalan lancar, tahun depan kita akan mengadakan acara serupa yang tentunya lebih besar. Tidak menutup kemungkinan akan melibatkan semua gereja yang ada di Kabupaten Sanggau," kata Hutasoit.

Biofile Aripin Maradu Siregar


Nama : Aripin Maradu Siregar
TTL   : Sosor Sinambela (Humbang Hasundutan)/ SUMUT, 27 Mei 1986 (anak ke 5 dari 7 bersaudara)
Status : Belum Nikah
Ayah  : Djapiter Siregar
Ibu     : Delima br Sihombing/Lumban Toruan

Horas Tano Batak.